Sabtu, 06 Desember 2008

Teori Endosimbiosis


Pernahkah kalian mendengar teori endosimbiosis? Saya kira teori ini sadah tidak asing lagi, terutama oleh orang2 yang berkutat di bidang biologi & evolusi. Teori endosimbiosis ini adalah teori yang sangat terkenal dan menjadi pegangan utama para evolusionis, dalam menjelaskan asal-mula kehidupan. Walaupun bila dipahami, teori endosimbiosis ini akan sangat lucu dan tidak masuk akal. Salah satu contohnya adalah gambar yang sedang anda lihat di atas.

Hipotesis ini diajukan oleh Lynn Margulis pada tahun 1970 di dalam bukunya The Origin of Eukaryotic Cells (Asal Usul Sel-Sel Eukariotis). Di dalam buku ini, Margulis menyatakan bahwa sebagai akibat kehidupan berkoloni dan parasit, sel-sel bakteri berubah menjadi sel-sel tumbuhan dan sel hewan. Menurut teori ini, sel-sel tumbuhan muncul ketika bakteri fotosintetik dimakan oleh sel bakteri lain. Bakteri fotosintetik berevolusi di dalam sel inang menjadi kloroplas. Akhirnya, organel-organel dengan struktur yang sangat rumit seperti inti, badan Golgi, retikulum endoplasma, dan ribosom berkembang, dengan satu atau lain cara. Maka, sel tumbuhan pun lahir.

Awal mula teori ini muncul adalah karena para evolusionis menganggap bahwa sel eukariotik berasal dari sel prokariotik ygberevolusi scr perlahan2 manjadi sel eukariotik, tapi ternyata teori ini salah dengan munculnya teori endosimbiosis dari Margulis ini. (Padahal keduanya salah kaprah.... hehe)


Menurut si Margulis ini, sel eukariotik terbentuk dari gabungan 2 sel prokariotik. Sel prokariotik besar yang bersifat heterotrof anaerob memakan sel prokariotik yg lebih kecil yg bersifat aerob. Karena sel prokariot kecil tdk dpt dicerna oleh sel prokariot besar, akhirnya sel prokariot kecil itu menetap di tubuh sel prokariot besar dan menjadi endosimbion iangnya. Saat iangnya bereproduksi, maka sel ini juga ikut reproduksi. Setelah beberapa generasi sel ini akan kehilangan sifat yg tidak dibutuhkan, dan muncullah mitokondria. Dan apabila mitokondria ini ber-endosimbiosis dg Cyanobacteria, maka akan terbentuk kloroplast dst, sampai membentuk tumbuhan dan hewan.

Sangat lucu bukan? Bahkan aneh.... seandainya sel itu tidak terscerna pun, pastilah enzim2 pencernaan yg akan menghancurkannya. Tapi para evolusionis berpendapat bahwa enzim2 pencernaan sudah lenyap. Lenyap? Kalo enzim2 pencernaan lenyap, bagimana sel itu bisa hidup? Sel itu tentunya akan mati karena kekurangan gizi.

Sungguh para evolusionis yg sangat angkuh, mereka tidak mau mengakui adanya sebuah kekuatan yg Maha Dahsyat dalam semua ini. Bahwa mereka semua -termasuk kita- tidak berevolusi dari satu jenis yg satu ke jenis yg lain, melainkan DICIPTAKAN OLEH SANG MAHA KUASA, ALLAH SWT.

BacaanQ
http://www.harunyahya.com/indo/buku/menyanggah12.htm

0 komentar:

About This Blog

Blog Archive

  © Blogger template ProBlogger Template by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP