Senin, 23 Juni 2008

Ikebana, Cantik nan Menawan

Ikebana, apaan sih? :t Yang pasti ikebana tidaklah sama dengan dengan Ike Nurjanah, aplagi dengan i kecian deh lo! Melihat dari namanya, tentunya kita sudah bisa nebak darimana asalnya. Dari Jepang. Apaan sih? Makanya di simak donk! Biar yang belum tahu tambah penasaran. Ikebana sangat disukai di Jepang, bahkan di luar Jepang pun banyak penggemarnya. Dia sangat cantik nan rupawan. Tapi walaupun cantik nan rupawan, jarang sekali para pria menyukainya, walaupun ada juga yang menggemarinya. Artis ya? Bukan! Daripada tambah penasaran, saya akan to the point aja. Lanjut....... :D



Ikebana adalah seni merangkai bunga ala Jepang. Terus terang ya, saya juga ga bisa yang namanya merangkai bunga. Hanya saja bebehari yang lau saya melihat acara TV, trus kok kelihatannya bagus. Tak posting dech! Trus, bedanya dengan rangkaian bunga yang selama ini kita kenal apaan? Jadi rangkaian bunga yng biasanya adalah berasal dari Eropa, yang bersifat dekoratif saja, artinya keindahan rangkaian itu dapat dilihat dari mana saja, entah itu dari depan, belang, samping, dsb. Tapi tdk utk Ikebana, ada berbagai macam teknik sesuai dengan alirannya, ada yang mengharuskan melihat ikeban dari depan, dan ada juga yang membuat ikebana tiga dimensi menjadi terlihat seperti dua dimensi saja. Keren kan! Jadi ikebana lebih kreatif dan tentunya lebih sulit dalam perangkaiannya, karena butuh teknik khusus. Tapi, sulit bukan berati tidak bisa dilakukan lho. Nyatanya banyak orang yang suka dengan Ikebana. Bahkan Jakarta sudah menjadi anggota yang ke-224 dari Ikebana Internasional.

Mo tahu sejarahnya ga? Jadi menurut literatur klasik seperti Makura no sōshi yang bercerita tentang adat istiadat Jepang, tradisi mengagumi bunga dengan cara memotong tangkai dari sekuntum bunga sudah dimulai sejak zaman Heian. Pada mulanya, bunga diletakkan di dalam wadah yang sudah ada sebelumnya dan kemudian baru dibuatkan wadah khusus untuk vas bunga.
Ikebana dalam bentuk seperti sekarang ini baru dimulai para biksu di kuil Chōhōji Kyoto pada pertengahan zaman Muromachi. Para biksu kuil Chōhōji secara turun temurun tinggal di kamar (bō) di pinggir kolam (ike), sehingga aliran baru Ikebana yang dimulainya disebut aliran Ikenobō.
Di pertengahan zaman Edo, berbagai kepala aliran (Iemoto) dan guru besar kepala (Sōke) menciptakan seni merangkai bunga gaya Tachibana atau Rikka yang menjadi mapan pada masa itu.

Di pertengahan zaman Edo hingga akhir zaman Edo, Ikebana yang dulunya hanya bisa dinikmati kalangan bangsawan atau kaum samurai secara berangsur-angsur mulai disenangi rakyat kecil. Pada zaman itu, Ikebana gaya Shōka (seika) menjadi populer di kalangan rakyat.

Aliran Mishōryū, aliran Koryū, aliran Enshūryū dan aliran Senkeiryū melahirkan banyak guru besar dan ahli Ikebana yang memiliki teknik tingkat tinggi yang kemudian memisahkan diri membentuk banyak aliran yang lain.
Ikebana mulai diperkenalkan ke Eropa pada akhir zaman Edo hingga masa awal era Meiji ketika minat orang Eropa terhadap kebudayaan Jepang sedang mencapai puncaknya. Ikebana dianggap mempengaruhi seni merangkai bunga Eropa yang mencontoh Ikebana dalam line arrangement.

Macam-macam aliran Ikebana
Di Indonesia, dikenal tujuh aliran ikebana. Pertama adalah ikenobo alias aliran paling tua sepanjang riwayat ikebana. Kemudian aliran ikebana ohara yang bergabung pada 1989. Dilanjutkan dengan ikebana koryu, misho-ryu, sogetsu, ichiyo, dan shofukadokai.
* Ikenobo
Berhubung ikebono adalah aliran yang umurnya paling tua, maka beberapa pendapat mengatakan ikebono adalah asal mula ikebana. Pada awal sejarahnya rangkaian bunga dikenal dengan nama tatebana, artinya bunga yang berdiri.
* Ohara
Aliran ini didirikan pada tahun 1895 oleh Unshin Ohara. Ohara mengenal empat pilar dalam merangkai bunga serta vas berair yang mewadahinya, yaitu hana-isho, moribana, heika, serta hanamai.
* Koryu
Ikebana ini termasuk aliran yang tertua setelah ikenobo. Pelajaran koryu terdiri dari lima tingkatan. Keistimewaannya, ikebana koryu dapat dirangkai memakai bunga dalam jumlah banyak.
* Misho-Ryu
Ippo Mishohai adalah pencetus berdirinya ikebana misho-ryu. Sejak diciptakan pada tahun 1807, model pertama rangkaian bunga ini adalah kakubana yang tradisional. Selanjutnya pada tahun 1930, model shinka tercipta.
* Sogetsu
Prinsip aliran ini adalah mengikuti hidup gaya kontemporer. Daya tarik kehidupan beragam tanaman serta bunga yang berwarna-warni merupakan alat meraih nuansa kehidupan. Sekaligus berguna sebagai cara melestarikan kebebasan berekspresi. Sofu Teshigara pertama kali membuka sekolah ikebana sogetsu pada tahun 1927.
* Ichiyo
Ada enam gaya dasar dari aliran yang ada sedari 1937. Gaya itu tergantung pada sifat tanaman. Seperti gaya tegak, condong, pendek, bergantung, gaya empat arah.
* Shofukadokai
Filosofi aliran yang dimulai Shofu Ryu pada 1917 adalah melimpahkan perasaan lewat tanaman. Pada perkembangannya, limpahan perasaan tadi dipadukan dengan ide lain serta meningkatkan rasa seni lewat tanaman.
SEMOGA BERMANFAAT.........






0 komentar:

About This Blog

Blog Archive

  © Blogger template ProBlogger Template by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP